Cetak Pengusaha Muda di Era Digital, UKM Kewirausahaan UMMA Gelar Basic Entrepreneur dengan Misi ‘Kaya Sebelum Sarjana’
UNIVERSITAS MUSLIM MAROS – Di tengah gelombang digitalisasi yang mengubah lanskap dunia kerja, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan Universitas Muslim Maros (UMMA) mengambil langkah proaktif untuk membekali mahasiswanya. Melalui kegiatan Basic Entrepreneur Periode 2025–2026, UKM Kewirausahaan mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi pemain utama dalam ekonomi digital.
Mengusung tema “Era Digital, Saatnya yang Muda Berwirausaha”, program ini dirancang sebagai gerbang bagi mahasiswa untuk membangun kemandirian ekonomi dan mengubah mindset, sejalan dengan visi ambisius kampus untuk mencetak generasi yang ‘kaya sebelum sarjana’.
Dukungan penuh datang dari pimpinan universitas. Wakil Rektor 1 UMMA, Bapak Dr. Muhammad Nurjaya, S.Sos., M.Si., memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini. Menurutnya, UKM Kewirausahaan adalah garda terdepan dalam mewujudkan visi kampus.
“Era digital telah membuka pintu inovasi dan peluang usaha yang tak terbatas. Saya yakin mahasiswa UMMA dapat membekali diri dengan ilmu, keterampilan bisnis, kreatif dan inovatif,” ujar Dr. Nurjaya saat membuka acara. “Satu-satunya UKM yang sesuai visi kampus kita adalah UKM Kewirausahaan ini, karena membantu mahasiswa agar mempunyai mindset bahwa ‘harus kaya sebelum sarjana’.”
Gagasan ini bukan hanya isapan jempol. Para mahasiswa dibekali pengetahuan praktis, mulai dari membangun personal brand, strategi pemasaran online, hingga pemanfaatan e-commerce.
Inisiatif ini juga mendapat sambutan hangat dari pemerintah setempat. Pj. PLUT KUMKM Kabupaten Maros, Bapak Muhammad Fajrin Yusuf, menegaskan komitmennya untuk mendukung para calon pengusaha muda dari UMMA. “Kami sangat mendukung semua kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM Kewirausahaan. Kami di PLUT memberikan kesempatan bantuan kepada para anggota UKM dan mahasiswa lainnya jika ingin mengembangkan usahanya,” katanya.
Mental Baja dan Strategi Digital: Kunci Sukses di Era Modern
Ketua UKM Kewirausahaan, Searly Andini, menyoroti urgensi program ini dari sudut pandang mahasiswa. Di tengah maraknya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat otomatisasi, ia mengajak rekan-rekannya untuk cerdas mengambil peluang.
“Kami ingin membuka mindset mahasiswa bahwa di era digital ini kita harus pintar-pintar mengambil kesempatan. Contohnya membangun bisnis dan membuka lapangan kerja dengan potensi usaha yang bisa dijangkau dengan kreativitas dan tekad,” tegasnya.
Program ini tidak hanya membekali peserta dengan strategi bisnis, tetapi juga membangun fondasi mental yang kokoh. Ibu Dr. Azizah, S.Tp., M.Si, yang membawakan materi mental kewirausahaan, menegaskan bahwa mental seorang wirausahawan harus “sekuat baja”.
“Dalam membangun bisnis, kritik atau bahkan ejekan adalah hal biasa. Kita hanya perlu cuek dan tidak mengambil hati. Kalau mereka bilang bisnis kita sia-sia, katakan saja up to you, karena mereka tidak turut andil dalam proses kita,” pesannya.
Di sisi strategi, Bapak Dr. Syamsul Bakhtiar ASS, S.E., M.M., membuka wawasan peserta mengenai kekuatan pemasaran digital. “Usaha sebagus apapun itu akan sia-sia jika orang-orang tidak mengenalnya. Sekarang kita banyak melihat pelaku usaha sukses tanpa toko fisik, itu karena mereka cerdas menggunakan teknologi digital,” jelasnya.
Inspirasi dari Praktisi: Jatuh Bangun adalah Proses
Kisah nyata dari praktisi bisnis turut dihadirkan untuk menginspirasi peserta. Andi Chaidir Abu Bakar, salah satu pemilik Bija Coffee Space, berbagi pengalamannya yang berharga.
“Saya membangun usaha itu jatuh bangun, Dek. Bija Coffee ini adalah usaha saya setelah dua kali gagal. Intinya nikmati saja prosesnya,” ungkapnya. “Dan yang paling penting dalam usaha adalah bangun relasi dan kerja sama. Jika tidak dapat bantuan modal, setidaknya dapat ilmu pengetahuan baru dari mereka.”
Melalui Basic Entrepreneur, UKM Kewirausahaan UMMA berhasil membuka cakrawala baru bagi mahasiswa. Program ini membuktikan bahwa dengan mentalitas ulet, inovasi, dan semangat kolaborasi, generasi muda dapat mengubah tantangan era digital menjadi peluang emas. Harapannya, semangat ini akan terus menyala, menjadi fondasi bagi lahirnya para pengusaha mandiri dan berdaya saing langsung dari bangku kuliah.