PEMBEKALAN KKN ANGKATAN IX UMMA: MENGUKUHKAN KOMITMEN PENGABDIAN MELALUI KEMANDIRIAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKEARIFAN LOKAL
Universitas Muslim Maros (UMMA) kembali menggelar kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kini telah memasuki Angkatan IX. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pengabdian masyarakat UMMA karena menghadirkan sejumlah hal baru yang istimewa sekaligus strategis bagi penguatan peran perguruan tinggi dalam pembangunan berbasis masyarakat.
Ada tiga alasan utama mengapa KKN Angkatan IX ini menjadi sangat istimewa. Pertama, ini merupakan pelaksanaan KKN kedua sejak UMMA secara mandiri menyelenggarakan KKN. Hal ini menunjukkan konsistensi dan komitmen UMMA dalam mengembangkan kapasitas pengabdian mahasiswa di masyarakat.
Kedua, untuk pertama kalinya, KKN UMMA dibagi menjadi dua skema: KKN Reguler dan KKN Profesi. Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya peserta KKN kerap terdiri dari mahasiswa yang telah bekerja, namun KKN Profesi baru secara resmi dilaksanakan tahun ini. Hal ini menjadi langkah maju dalam memberikan ruang kontribusi yang relevan bagi mahasiswa yang berasal dari dunia profesional.
Ketiga, KKN Profesi Angkatan IX menjadi semakin bermakna dengan keikutsertaan 26 mahasiswa yang merupakan pegawai dari Bakti Huria Syariah, sebuah lembaga keuangan syariah. Partisipasi mereka memperlihatkan sinergi antara dunia pendidikan dan sektor profesional dalam mewujudkan pengabdian berbasis kompetensi dan kebutuhan nyata di masyarakat.
Tahun ini, KKN UMMA mengangkat tema induk: “Bersama UMMA Menciptakan Kemandirian yang Berwawasan Lingkungan dan Kearifan Lokal.” Tema ini, sebagaimana dijelaskan oleh Ketua LPPM UMMA, Dr. Novalia Tanasy, M.Pd., M.Si., menegaskan orientasi UMMA dalam membina mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu-isu keberlanjutan serta nilai-nilai lokal yang tumbuh di tengah masyarakat. Lebih jauh, tema ini dipilih sebagai bentuk respons UMMA terhadap tantangan strategis bangsa, khususnya dalam hal kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Isu ini telah menjadi agenda prioritas pemerintah, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. UMMA memandang bahwa memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal adalah langkah krusial. Oleh karena itu, melalui KKN ini, UMMA berkomitmen untuk menghadirkan mahasiswa sebagai pelopor inovasi, pemberdayaan, dan agen transformasi di desa.
Hingga saat ini, jumlah peserta yang terdaftar dalam KKN Angkatan IX sebanyak 316 mahasiswa, dan jumlah ini masih dapat bertambah karena beberapa mahasiswa masih dalam proses penyelesaian administrasi. Para peserta berasal dari tiga fakultas, yaitu: Fakultas Pertanian dan Kehutanan (FAPERTAHUT) 55 orang; Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 196 orang; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 62 orang.
Untuk membekali para mahasiswa sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian, UMMA telah menyelenggarakan pembekalan KKN yang dilangsungkan di halaman Rektorat Kampus II UMMA. Kegiatan ini diisi oleh para dosen internal UMMA, serta menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si., Guru Besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB UNHAS), yang menyampaikan materi berjudul: “KKN Berdampak: Desa Cerdas, Ekonomi Hijau, Masa Depan Lestari.” Dalam materinya, Prof. Mursalim menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam mewujudkan pembangunan desa berbasis inovasi, pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan, serta penguatan ekosistem ekonomi hijau.
Melalui rangkaian kegiatan ini, UMMA berharap para peserta KKN tidak hanya memperoleh pemahaman konseptual, tetapi juga memiliki kesiapan praktis dan etis untuk terlibat aktif dalam pengabdian. KKN Angkatan IX menjadi representasi nyata dari semangat transformasi UMMA menuju universitas berbasis pemberdayaan dan keberlanjutan.