Kuliah Kerja Nyata 2019 Universitas Muslim Maros
Universitas Muslim Maros. Sebanyak 374 mahasiswa Universitas Muslim Maros dengan resmi dilepas untuk mengikuti KKN di dua kabupaten. Yakni kabupaten Maros dan Pangkep, Jumat (01/02).
374 mahasiswa yang menjadi peserta KKN tersebut, terbagi atas 210 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), 110 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan 54 dari Fakultas Pertanian Peternakan dan Kehutanan (FAPERTAHUT) yang tersebar di 7 kecamatan. Dari ketujuh kecamatan ini, terdapat 25 desa/kelurahan yang menjadi posko dari peserta KKN tersebut.
Rektor UMMA, Prof. Dr. Nurul Ilmi Idrus, M.Sc., Ph.D menyampaikan, mahasiswa yang KKN ini sengaja diangkatkan tema sadar lingkungan. Karena diharapkan agar mereka dapat menyadari bahwa menjaga lingkungan sekitar itu sangat penting untuk dijaga.
“Lingkungan yang mesti disadari dan mesti dijaga itu bukan hanya lingkungan alam, tetapi juga sangat penting adalah lingkungan spiritual dan lingkungan sosial. Ketika waktu ibadah, segala macam aktivitas harus dihentikan, dan harus berinteraksi dengan baik di masyarakat,” ujarnya.
Dirinya juga berharap peserta KKN ini menjadi agen of change di masyarakat. Membuat perubahan ke arah yang lebih baik di tengah masyarakat.
“Tentunya kita berharap mereka jadi agen perubahan di masyarakat. Pertama, terkait visi misi, yakni sebagai kampus pelestari lingkungan dan berkearifan lokal. Dan intinya mereka bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, ketua LPPM UMMA, Dr. Hj. Suhartina, S.Pd., M.Hum berpesan ke mahasiswa agar menjaga nama baik kampus semasa berada di lokasi KKN.
“Kita harus menyadari bahwa KKN itu yang dibawa adalah nama kampus, dan sudah menjadi kewajiban untuk menjaga nama baik itu. dan tetap bersinergi dengan aparat pemerintah setempat,” tuturnya.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana KKN, Syamsul Bakhtiar Asseggaf, berharap agar peserta KKN ini fokus pada program kerjanya, dan tetap solid dengan teman sesama posko.
“Teman-teman tetap fokus pada program kerjanya, jangan sibuk yang lain-lain. Karena kita mau bermanfaat di masyarakat, dan menjadi agen perubahan,” ungkapnya. (*)